Blogger templates

Senin, 19 Oktober 2015

Perilaku Organisasi - Fleksibilitas


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              LATAR BELAKANG
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antrropologi dan psikologi.
Disipilin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang sumber dayamanusia dan psikologi industri. Organisasi dalam pandangan beberapa pakar seolah-olah menjadi suatu “binatang” yang berwujud banyak, namun tetap memiliki kesamaan konseptual. Atau dengan kata lain, rumusan mengenai organisasi sangat tergantung kepada konteks dan perspektif tertentu dari seseorang yang merumuskan tersebut.

1.2              RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian Perilaku Organisasi?
2.      Apa pengertian Fleksibilitas?
3.      Apa saja Aspek Fleksibilitas?

1.3              TUJUAN DAN MANFAAT
TUJUAN dalam pembuatan makalah ini dibagi kedalam dua tujuan
yakni dilihat dari tujuan secara umum dan secara khusus :
1.     Tujuan secara umum yaitu :
a.      Agar pembaca mengerti dan memahami Perilaku Organisasi.
b.      Agar pembaca bisa mempraktekan Perilaku Organisasi dalam berorganisasi.
c.       Agar pembaca mengerti dan memahami salah satu prinsip Perilaku Organisasi yaitu Fleksibilitas.
2.     Tujuan secara khusus yaitu :
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perilaku Organisasi.
MANFAAT dalam pembuatan makalah ini yaitu :
1.      Bagi penulis manfaatnya yakni menambah wawasan serta dapat memahami tentang Perilaku organisasi.
2.      Bagi UNISI, manfaat dibuatnya makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Perilaku Organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1              FLEKSIBILITAS
                Fleksibilitas (Flexibility) adalah kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja dengan efektif dalam situasi yang berbeda, dan dengan berbagai individu atau kelompok.
            Fleksibilitas membutuhkan kemampuan memahami dan menghargai pandangan yang berbeda dan bertentangan mengenai suatu isu, menyesuaikan pendekatannya karena suatu perubahan situasi, dan dapat menerima dengan mudah perubahan dalam organisasinya.
            Fleksibilitas, dengan istilah khusus, menyangkut kemampuan organisasi untuk mengalihkan sumber daya dari aktivitas yang satu ke aktivitas yang lain guna menghasilkan produk  dan pelayanan yang baru dan berbeda, menanggapi permintaan pelanggan.
            Flekbilitas organisasi, telah menjadi sangat penting sehubungan dengan dinamisasi masyarakat dan lingkungan lainnya,sebagaimana halnya  kualitas dan efisiensi flesibilitas muncul sebagai respons terhadap efektivitas suatu organisasi.

2.2              INDIKATOR PERILAKU
Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Salah satu contoh indikator perilaku adalah :
1.   Menerima kebutuhan untuk bersikap fleksibel
·      Bersedia untuk mengubah gagasan atau pandangan berdasarkan informasi baru atau bukti baru yang bertentangan.
·      Memahami pandangan orang lain.
·      Melihat validitas dari pendapat orang lain.
2.   Menerapkan peraturan dengan fleksibel
·      Menyesuaikan peraturan atau prosedur normal pada situasi spesifik untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan/atau mencapai tujuan organisasi
·      Mengerjakan tugas koleganya yang memang perlu untuk dibantu dalam situasi yang krisis.
3.   Menyesuaikan tindakan
·      Melakukan penyesuaian tindakan atau perilaku berdasarkan situasi untuk mencapai tujuan organisasi.
·      Mengambil tanggung jawab atau tugas yang berbeda dengan deskripsi pekerjaan.
·      Mengadaptasi taktik dengan situasi yang ada.
4.   Menyesuaikan strategi sendiri
·      Mengubah keseluruhan rencana, sasaran, atau proyek untuk menyesuaikan dengan situasi.
·      Membuat perubahan seentara pada perusahaan sendiri atau pelanggan untuk memenuhi kebutuhan dari suatu situasi tertentu
·      Membuat posisi khusus didalam organisasi untuk mengakomodasi strategi perusahaan.

2.3              ASPEK – ASPEK FLEKSIBILITAS
Menurut GIBSON et al, Ada tiga aspek fleksibilitas yang mempengaruhi efektivitas organisasi, yaitu :
1.   Kemampuan dalam menjawab perubahan lingkungan eksternal  (pelanggan, persaingan, peraturan pemerintah).
2.   Individu dan kelompok dalam organisasi harus menjawab perubahan individu dan kelompok lai didalam organisasi yang sama.
3.   Harus dapat mengadaptasikan praktik perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian kebijakan untuk menjawab perubahan yang ada.
4.   Harus dapat mengadaptasikan praktik perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian kebijakan untuk menjawab perubahan yang ada.
2.4              PRINSIP FLEKSIBILITAS
            organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.


1.    INTERNAL FACTOR
segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana factor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber.
Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesame anggota organisasi pada umumnya menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan masing-masing anggota.
Proses kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang timbul dapat menyangkut masalah system kerjasamanya dan dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerja sama yang terlalu birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien. System birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan antar anggota menjadi impersonal yang mengakibatkan rendahnya semangat kerja dan pada gilirannya produktivitas menurun, demikian sebaliknya. Perubahan yang harus dilakukan akan menyangkut struktur organisasi yang digunakan.
Contoh Faktor Internal :
                                      a.  Perubahan kebijakan lingkungan
                                      b.  Perubahan tujuan
                                      c.  Perluasan wilayah operasi tujuan
                                      d.  Volume kegiatan bertambah banyak
                                      e.  Sikap & perilaku dari para anggota organisasi.

2.    EXTERNAL FACTOR
segala keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Beberapa factor tersebut antara lain : Politik, Hukum , Kebudayaan, Teknologi, Sumber alam, Demografi dan sebagainya.
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Contoh Faktor Eksternal :
                                      a. Politik
                                      b. Hukum
                                      c. Kebudayaan
                                      d. Teknologi
                                      e. Sumber daya alam
                                      f. Demografi
                                      g. Sosiologi           

BAB III
PENUTUP
3.1              KESIMPULAN
                        Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatuorganisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok,Kinerja merupakan penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas.
            Flekbilitas organisasi, telah menjadi sangat penting sehubungan dengan dinamisasi masyarakat dan lingkungan lainnya,sebagaimana halnya  kualitas dan efisiensi flesibilitas muncul sebagai respons terhadap efektivitas suatu organisasi.
3.2              SARAN
            Makalah ini bermaksud untuk setiap individu atau mahasiwa selalu berprilaku organisasi untuk mencapai tujuan bersama secara cepat, tepat dan efisien. Adapun saran yang yang lain semoga makalah ini berguna bagi individu atau kelompok dalam kehidupan berorganisasi dan segala krtik dan saran tentang makalah ini kami terima dengan lapang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar