BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang
mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya
terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).
Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang
telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode
dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antrropologi dan psikologi.
Disipilin-disiplin lain yang terkait
dengan studi ini adalah studi tentang sumber dayamanusia dan psikologi
industri. Organisasi dalam pandangan beberapa pakar seolah-olah menjadi suatu
“binatang” yang berwujud banyak, namun tetap memiliki kesamaan konseptual. Atau
dengan kata lain, rumusan mengenai organisasi sangat tergantung kepada konteks
dan perspektif tertentu dari seseorang yang merumuskan tersebut.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Perilaku Organisasi?
2. Apa pengertian Fleksibilitas?
3. Apa saja Aspek Fleksibilitas?
1.3
TUJUAN DAN
MANFAAT
TUJUAN
dalam pembuatan makalah ini dibagi kedalam dua tujuan
yakni dilihat dari tujuan secara umum
dan secara khusus :
1. Tujuan secara umum yaitu :
a. Agar pembaca mengerti dan memahami Perilaku
Organisasi.
b. Agar pembaca bisa mempraktekan Perilaku
Organisasi dalam berorganisasi.
c. Agar pembaca mengerti dan memahami salah satu
prinsip Perilaku Organisasi yaitu Fleksibilitas.
2. Tujuan secara khusus yaitu :
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Perilaku Organisasi.
MANFAAT
dalam pembuatan makalah ini yaitu :
1.
Bagi penulis
manfaatnya yakni menambah wawasan serta dapat memahami tentang Perilaku
organisasi.
2.
Bagi UNISI, manfaat
dibuatnya makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan tentang Perilaku Organisasi
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
FLEKSIBILITAS
Fleksibilitas (Flexibility) adalah
kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja dengan efektif dalam situasi yang
berbeda, dan dengan berbagai individu atau kelompok.
Fleksibilitas
membutuhkan kemampuan memahami dan menghargai pandangan yang berbeda dan
bertentangan mengenai suatu isu, menyesuaikan pendekatannya karena suatu
perubahan situasi, dan dapat menerima dengan mudah perubahan dalam
organisasinya.
Fleksibilitas,
dengan istilah khusus, menyangkut kemampuan organisasi untuk mengalihkan sumber
daya dari aktivitas yang satu ke aktivitas yang lain guna menghasilkan
produk dan pelayanan yang baru dan
berbeda, menanggapi permintaan pelanggan.
Flekbilitas
organisasi, telah menjadi sangat penting sehubungan dengan dinamisasi
masyarakat dan lingkungan lainnya,sebagaimana halnya kualitas dan efisiensi flesibilitas muncul
sebagai respons terhadap efektivitas suatu organisasi.
2.2
INDIKATOR
PERILAKU
Indikator adalah perilaku yang dapat diukur
dan atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu
yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Salah satu contoh indikator
perilaku adalah :
1. Menerima kebutuhan untuk bersikap fleksibel
· Bersedia untuk mengubah gagasan atau pandangan berdasarkan informasi baru
atau bukti baru yang bertentangan.
·
Memahami pandangan
orang lain.
· Melihat validitas dari pendapat orang lain.
2. Menerapkan peraturan dengan fleksibel
· Menyesuaikan peraturan atau prosedur normal pada situasi spesifik untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dan/atau mencapai tujuan organisasi
·
Mengerjakan tugas
koleganya yang memang perlu untuk dibantu dalam situasi yang krisis.
3. Menyesuaikan tindakan
·
Melakukan penyesuaian
tindakan atau perilaku berdasarkan situasi untuk mencapai tujuan organisasi.
·
Mengambil tanggung
jawab atau tugas yang berbeda dengan deskripsi pekerjaan.
·
Mengadaptasi taktik
dengan situasi yang ada.
4.
Menyesuaikan strategi sendiri
·
Mengubah keseluruhan
rencana, sasaran, atau proyek untuk menyesuaikan dengan situasi.
·
Membuat perubahan
seentara pada perusahaan sendiri atau pelanggan untuk memenuhi kebutuhan dari
suatu situasi tertentu
·
Membuat posisi khusus
didalam organisasi untuk mengakomodasi strategi perusahaan.
2.3
ASPEK – ASPEK
FLEKSIBILITAS
Menurut
GIBSON et al, Ada tiga aspek fleksibilitas
yang mempengaruhi efektivitas organisasi, yaitu :
1. Kemampuan dalam menjawab perubahan lingkungan eksternal (pelanggan, persaingan, peraturan
pemerintah).
2.
Individu dan kelompok dalam organisasi
harus menjawab perubahan individu dan kelompok lai didalam organisasi yang
sama.
3.
Harus dapat mengadaptasikan praktik
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian kebijakan untuk
menjawab perubahan yang ada.
4.
Harus dapat mengadaptasikan praktik
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian kebijakan untuk
menjawab perubahan yang ada.
2.4
PRINSIP
FLEKSIBILITAS
organisasi harus
senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika
organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di
luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan
fungsi dalam mencapai tujuannya.
1.
INTERNAL
FACTOR
segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana
factor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Adalah
penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang
dapat berasal dari berbagai sumber.
Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesame
anggota organisasi pada umumnya menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan
masing-masing anggota.
Proses
kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang merupakan
penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang timbul dapat menyangkut masalah
system kerjasamanya dan dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan yang
digunakan. Sistem kerja sama yang terlalu birokratis atau sebaliknya dapat
menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien. System birokrasi (kaku)
menyebabkan hubungan antar anggota menjadi impersonal yang mengakibatkan
rendahnya semangat kerja dan pada gilirannya produktivitas menurun, demikian
sebaliknya. Perubahan yang harus dilakukan akan menyangkut struktur organisasi
yang digunakan.
Contoh Faktor Internal :
a. Perubahan kebijakan lingkungan
b. Perubahan tujuan
c. Perluasan wilayah operasi tujuan
d. Volume kegiatan bertambah banyak
e. Sikap & perilaku dari para anggota
organisasi.
2.
EXTERNAL
FACTOR
segala keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang dapat
mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Beberapa factor tersebut
antara lain : Politik, Hukum , Kebudayaan, Teknologi, Sumber alam, Demografi
dan sebagainya.
Adalah
penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan.
Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di
lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan
perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya,
perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu.
Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah
perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Contoh Faktor Eksternal :
a.
Politik
b.
Hukum
c.
Kebudayaan
d.
Teknologi
e.
Sumber daya alam
f.
Demografi
g.
Sosiologi
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Perilaku
Organisasi adalah suatu disiplin
ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok
dalam suatuorganisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja
individual, kelompok,Kinerja merupakan penampilan hasil kerja pegawai
baik secara kuantitas maupun kualitas.
Flekbilitas organisasi, telah menjadi sangat
penting sehubungan dengan dinamisasi masyarakat dan lingkungan
lainnya,sebagaimana halnya kualitas dan
efisiensi flesibilitas muncul sebagai respons terhadap efektivitas suatu
organisasi.
3.2
SARAN
Makalah ini
bermaksud untuk setiap individu atau mahasiwa selalu berprilaku organisasi
untuk mencapai tujuan bersama secara cepat, tepat dan efisien. Adapun saran
yang yang lain semoga makalah ini berguna bagi individu atau kelompok dalam
kehidupan berorganisasi dan segala krtik dan saran tentang makalah ini kami
terima dengan lapang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar